Ramadan Berlalu

Ramadan Berlalu

By: @salimafillah

Meski duka & sedih kala berpisah dari bulan Ramadhan.Zhahirnya, kita harus gembira penuh kesyukuran telah menyempurnakannya.  #RamadanBerlalu

Mengapa sedih di #RamadanBerlalu ?
Sebab perginya Ramadhan berarti hilang pula keutamaan: pelipatgandaan amal, suasana religi, mudahnya berkebajikan.
Mungkin ada banyak target amal yang meleset, ada lalai berbuah sesal.

Tapi #RamadanBerlalu harus tiba. Maka lanjutkan amal itu di syawal.

Jangan bersedih karena #RamadanBerlalu, jangan salahkan kesempatan yang berlalu, janji beramal lebihlah selepas Ramadan, semoga jadi ganti.

#RamadanBerlalu, momentum akselerasi diri untuk membuktikan selepasnya kita bukan justru kendur, namun jadi pribadi yang terlatih dan mawas.
Renungan #RamadanBerlalu: Banyaknya lembar tilawah, banyaknya amal kebajikan dan shodaqoh yang mengalir di dalamnya bukan tujuan sejati. Substansi kita ber-Ramadan adalah mengembalikan orientasi amal kita.
Di #RamadanBerlalu ini mari coba ukur diri pada baju baru kita: ”taqwa”.

Dari #RamadanBerlalu ke ramadhan berikutnya adalah ladang pembuktian kita, tempat kembali memupuk diri hingga berjumpa lagi pada masa panen

Bisa jadi ramadan kali ini panen kita tak sesukses harapan karena benih yg kita tanam di 11 bulan sebelumnya kurang unggul.
#RamadanBerlalu ini semoga kita siap tuk memupuk benih baru hingga 11 bulan berikutnya.
Jika usia sampai, Ramadhan kelak kita panen “lebih”Meski amal ibadah selama ramadhan tak pantas menutupi aib-aib diri, semoga Allah perkenankan diri terampuni segala khilaf.
#RamadanBerlalu. Meski amal selama ramadhan tak patut dibangga. Semoga Allah perkenankan hati ini kembali fitri.
Taqobalallahu minna wa minkum…

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.